Komunikasi Dalam Keluarga Beda Suku
Studi Kasus Suku Pekal dan Suku Jawa di Kecamatan Ketahun Bengkulu Utara
DOI:
https://doi.org/10.61519/tby.v6i1.88Kata Kunci:
Komunikasi Antarbudaya, Pernikahan Beda Suku, Budaya BaruAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi antarbudaya pada pasangan suami istri beda suku, mengidentifikasi strategi pasangan dalam menghadapi mitos larangan pernikahan antar suku, serta menggali budaya baru yang muncul sebagai hasil dari pernikahan beda suku. Keunikan penelitian ini terletak pada bagaimana komunikasi antara suku Jawa dan suku Pekal dapat membentuk keakraban dan keharmonisan dalam kehidupan rumah tangga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi dalam pernikahan antara suku Pekal dan suku Jawa menggunakan beberapa pendekatan. Pendekatan fungsional tampak dari penggunaan pakaian adat dan logat bahasa dalam interaksi sehari-hari. Pendekatan interpretatif terlihat dari penerapan adat istiadat nenek moyang, konsep pernikahan kedua suku, pengambilan air suci di makam leluhur, serta evaluasi terhadap pelaksanaan pernikahan. Dalam menghadapi mitos larangan pernikahan beda suku, pasangan berupaya saling memberikan pemahaman bahwa jodoh telah diatur oleh Tuhan dan pentingnya keterbukaan dalam menyikapi kepercayaan tersebut. Hambatan yang muncul antara lain restu orang tua dan kekhawatiran akan kesalahpahaman budaya. Selain itu, pendekatan kritis terlihat dari perubahan fenomena sosial, di mana tradisi dijujur sebagai simbol keabsahan pernikahan kini diganti dengan tradisi selametan yang dianggap lebih sesuai dengan kondisi masyarakat suku Pekal saat ini.
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Daryanto

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
